A. JUDUL/NAMA KEGIATAN : Mengenal lebih dalam IP Address
B. PENDAHULUAN :
Halo semua...pada kesempatan kali ini saya akan share tentang IP ADDRESS
1. Pengertian
IP address
adalah sebuah sistem pengalamatan unik setiap host yang terkoneksi ke
jaringan berbasis TCP/IP.
2. Latar belakang
Dalam membangun jaringan, kita harus faham tentang ip addres dulu
3. Maksud dan tujuan
Mengetahui apa
itu IP Address dan macam - macamnya
4. Hasil Yang Diharapkan
Dapat memahami
apa itu IP Address dan macam - macamnya
C. ALAT & BAHAN
1. Laptop
2. Koneksi internet
D. JANGKA WAKTU & PELAKSANAAN :
2 Jam
E. TAHAPAN PELAKSANAAN
1. Pertama, kita
mencari referensi dari sumber yang resmi diinternet.
2. Kedua, kita
menyimak referensi yang telah kita temukan.
3. Ketiga,
mendownload hal-hal penting dari sumber yang telah kita simak.
F. HASIL YANG DIDAPATKAN
1. Pengertian IP
Address
IP address
adalah sebuah sistem pengalamatan unik setiap host yang terkoneksi ke
jaringan berbasis TCP/IP. IP address bisa dianalogikan seperti sebuah
alamat rumah. Ketika sebuah datagram dikirim, informasi alamat inilah
yang menjadi acuan datagram agar bisa sampai ke device yang dituju.
2. Versi IP Address
IP Address
terdiri dari dua versi, yaitu versi IPv4 dan IPv6. Keduanya memiliki
perbedaan terutama pada jumlah segmen, IPv4 memiliki 4 segmen
sedangkan IPv6 mempunyai 6 segmen.
Sebuah IP
address versi 4 atau IPv4 terbentuk dari 32 binary bits. Dari 32
binary bits tersebut terbagi lagi menjadi 4 octet (1 octet = 8 bits).
Nilai tiap oktet diatara 0 sampai 255 dalam format desimal, atau
00000000 - 11111111 dalam formal binary. Setiap octet dikonversi
menjadi desimal dan dipisahkan oleh tanda titik (dot). Sehingga
format akhir IP address biasanya berupa angka desimal yang dipisahkan
dengan tanda titik, contohnya 172.16.254.1.
Jika pada sebuah
octet semua angka biner bernilai satu, maka nilai desimal dalam octet
tersebut adalah 255. Cara konversi dari biner ke desimal, adalah
dengan memperhatikan nilai bits. Jika dilihat dari posisi bits, bits
paling kanan memiliki nilai 2 0. Dan nilai pangkat ditambahkan untuk
angka biner sebelah kirinya menjadi 2 1. Terus dilanjutkan sampai
bits paling kiri.
Kita coba
jabarkan IP address 172.16.254.1. Seperti yang telah kita pelajari
sebelumnya bahwa satu IP address terbentuk dari 32 bits, maka
detailnya akan menjadi seperti dibawah ini :
Jika Anda benar
- benar ingin memahami konsep IP address, disarankan untuk memiliki
pengetahuan dasar mengenai angka biner dan desimal, baik operasi
perhitungan maupun konversi dari biner ke desimal atau sebaliknya.
Sistem komunikasi
Berdasarkan
bagaimana perangkat saling berkomunikasi, terbagi menjadi beberapa
jenis, yakni sebagai berikut:
Unicast,
merupakan komunikasi antar sebuah host atau point-to-point. Contoh :
HTTP
Broadcast,
merupakan metode komunikasi dari sebuah host ke semua host yang masih
dalam satu jaringan. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi
one-to-everyone. Contoh : ARP Ethernet.
Multicast,
merupakan metode komunikasi dari sebuah host ke banyak host yang
bergabung dalam group multicast yang sama. Alamat multicast digunakan
dalam komunikasi one-to-many. Contoh : Video Streaming.
Anycast,
merupakan metode komunikasi dari sebuah host ke host atau kelompok
host lain yang diset memiliki IP sama. Contoh : 6to4 relay.
Pada awal mula
design network, diperkirakan konektivitas end-to-end terjadi pada
seluruh host yang terkoneksi ke internet. Dan menjadi tugas IP
address untuk menjadi sebuah alamat unik yang menjadi identitas
sebuah host. Akan tetapi pada perkembangannya, tidak semua host butuh
terkoneksi dengan dunia internet. Misalnya jaringan sebuah perusahaan
yang hanya ingin masing - masing host cukup bisa berkomunikasi dengan
host yang masih satu perusahaan, dan tidak perlu berkomunikasi dengan
internet. Dengan adanya kasus seperti ini, maka IP address dibagi
menjadi beberapa kelompok.
IP Public dan IP
Private
IP Public Public
IP Address merupakan IP Address yang dapat diakses di jaringan
internet. IP Public juga dikenal sebagai globally routable unicast IP
address. Ketika sebuah perangkat memiliki IP public dan terkoneksi ke
jaringan internet, maka perangkat tadi bisa diakses darimanapun
melalui jaringan internet juga. Akan tetapi kita tidak bisa memasang
sembarang IP public di sebuah device. Ada aturan mengenai alokasi IP
public. Kita bisa mendapatkan Public IP Address dari pinjaman ISP
atau alokasi dari APNIC/IDNIC (www.idnic.net).
IP Private
Pada arsitektur
IP address, Private IP Address adalah IP Address yang diperuntukkan
untuk jaringan lokal. IP private tidak boleh ada di jaringan internet
dan tidak dapat diakses di jaringan internet. Pada implementasi di
jaringan real, biasanya jaringan lokal menggunakan IP Private,
kemudian ditambahkan sebuah router yang menjembatani jaringan lokal
yang menggunakan IP private dengan jaringan publik yang menggunakan
IP Public. Untuk cakupan IP Private, Anda bisa lihat tabel IP Private
di pembahasan mengenai CIDR.
IP Khusus
Selain IP
Private dan IP Public, ada beberapa IP khusus lain. IP ini sudah
memiliki tujuan penggunaan khusus yang sudah disepakati secara
international, sehingga tidak dapat digunakan untuk pengalamatan
sebuah host.
Kelas IP Pada
awal mula design IP address, IP address dibagi dalam beberapa kelas.
Kelas IP dibedakan berdasarkan jumlah bits network ID. Masing masing
kelas memiliki jumlah netowrk yang berbeda, dan jumlah host di tiap
network yang berbeda pula. Pembagian ip address berdasarkan kelas ini
sudah mulai ditinggalkan digantikan dengan sistem CIDR. Akan tetapi,
ada baiknya kita coba lihat sejarah kelas IP address ini.
Kelas A
IP address kelas A
biasa digunakan untuk jaringan dengan skala besar. Bits pertama di
dalam IP address kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Bits
kedua sampai bits ke delapan merupakan sebuah network identifier. 24
bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host
identifier. Dengan jumlah host identifier sampai 24 bits, artinya
kelas A memiliki 16,777,214 host.
Kelas B
Kelas B biasa
digunakan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit
pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B biasanya berupa
bilangan biner 10. 14 bit berikutnya merupakan network identifier.
Sisa 16 bit merepresentasikan host identifier. Ip address kelas B
memiliki 65,534 host.
Kelas C
Digunakan untuk
jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama bernilai biner 110.
Kemudian 21 bit selanjutnya merupakan network identifier. Dan 8 bit
sisanya merepresentasikan host identifier. Dengan begitu IP address
kelas C memiliki 254 host untuk setiap network-nya.
Kelas D merupakan
alokasi IP address yang disediakan hanya untuk alamat-alamat IP
multicast, dan Kelas E merupakan IP alamat yang bersifat
"eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk
digunakan pada masa depan.
Akan tetapi pada
perkembangannya, alokasi kelas IP address dengan metode ini dirasa
sudah tidak cocok dan sekarang kita beralih menggunakan metode
Classless Inter-Domain Routing (CIDR)
Subnet Mask
Subnet Mask
merupakan nilai yang dibentuk dari angka biner 32 bits. sama seperti
IP address. Dari angka biner 32 bits ini, juga dipisahkan dengan
tanda dot pada setiap octet. Fungsi dari subnet mask ini adalah
membedakan network id dan host id. pada gambar kelas IP, kita bisa
melihat alokasi nilai bits pada masing - masing identifier. Didalam
subnet mask semua bit yang dialokasikan untuk network id diwakili
oleh angka biner 1 sedangkan semua bit alokasi host id akan diwakili
oleh angka biner 0. Selain membedakan identifier, subnet mask juga
digunakan untuk menentukan letak suatu host, apakah di jaringan yang
masih dalam satu segmen, atau sudah berbeda segmen.
Network Address dan
Broadcast Address Dalam sebuah alokasi IP address, ada 3 jenis IP.
Host address, IP
address yang dapat dipasang ke sebuah perangkat jaringan seperti
komputer atau router agar dapat saling interkoneksi. Host IP ini
sifatnya unik, dalam artian dalam sebuah network tidak boleh ada host
IP yang sama.
Network address,
IP address yang mereprentasikan alamat sebuah network. Semua host
dalam satu network memiliki network address yang sama. Network
address merupakan IP pertama dalam sebuah subnet IP
Broadcast
address, jenis IP address yang digunakan untuk mengirim data ke semua
host yang masih berada dalam satu network. Broadcast address adalah
ip terakhir dalam sebuah subnet IP.
Network address dan
broadcast address tidak dapat dipasang dalam sebuah perangkat.
Contoh, kita memiliki IP address 192.168.0.1 dengan subnet mask
255.255.255.0 maka untuk mendapatkan nilai network address dan
boradcast address, kita bisa membuat perhitungan seperti berikut :
IP address
192.168.0.1 11000000.10101000.00000000 .00000001
Untuk mendapatkan
nilai network address, ubah semua bit dalam alokasi host-id menjadi
bernilai 0.
Susunan bit awal
11000000.10101000.00000000 .00000001
Susunan bit network
address 11000000.10101000.00000000 .00000000
Dotted-decimal
network address 192 168 0 0
Untuk mendapatkan
nilai ubah semua bit dalam alokasi host-id menjadi bernilai 1.
Susunan bit awal
11000000.10101000.00000000.00000001
Susunan bit
broadcast address 11000000.10101000.00000000.11111111
Dotted-decimal
broadcast address 192 168 0 255
Jadi untuk ip
address 192.168.0.1 dengan subnet mask 255.255.255.0, memiliki
network address 192.168.0.0 dan broadcast address 192.168.0.255.
Subnetting (VLSM)
Subnetting adalah
sebuah mekanisme perhitungan pembagian network menjadi network dengan
skala yang lebih kecil, biasa disebut subnet. Subbnetting dilakukan
dengan meminjam nilai bits yang dialokasikan pada host id, sehingga
memungkinkan penggunaan IP address yang lebih efisien. Subnetting
biasa disebut juga Variable Length Subnet Mask (VLSM). Subnetting
biasa diterapkan dengan mengubah nilai subnet mask. Contoh kasus
misalnya sebuah perusahaan hanya memiliki 60 komputer yang akan
terhubung dalam satu jaringan menggunakan IP kelas C dengan subnet
mask default 255.255.255.0. Untuk alasan keamanan dan efisisnsi
jaringan, maka hanya perlu alokasi IP kurang lebih sejumlah 60 ip
address. Disinilah fungsi subnetting dibutuhkan. Berikut cara
sederhana untuk melakukan subnetting dengan mengubah nilai subnet
mask.
Desimal
255.255.255.0
Biner
1111111.11111111.11111111.00000000
Dari nilai biner
diatas, berarti alokasi porsi bits untuk network-id sebanyak 24 bits,
dan porsi untuk host-id ada 8 bits. Dengan porsi sebanyak 8 bits,
maka maksimal IP address adalah 254. Karena kebutuhan perusahaan
tersebut hanya 60 ip address, maka porsi host id akan dikurangi
dengan metode subnetting. Pertama kita ubah jumlah IP yang kita
butuhkan menjadi angka biner, 60 = 111100.
Kalau kita
perhatikan, dengan jumlah kurang lebih 60 ip address, membutuhkan 6
bits nilai biner, maka kita kurangi alokasi bits pada host-id yang
sebelumnya 8 bits, menjadi 6 bits. Ingat bahwa di dalam subnet mask,
host-id di representasikan dengan angka biner 0.
Subnet awal
1111111.11111111.11111111.00000000 (8 bits host-id)
Subnet baru
1111111.11111111.11111111.11000000 (6 bits host-id)
Decimal 255
255 255 192
Dengan alokasi bits
host-id 6 digit, maka kita memiliki alokasi IP address dalam subnet
baru tersebut adalah 111111 dalam bilangan biner atau 63 ip address
dalam desimal. Dengan adanya network addres dan boardcast address ,
maka IP yang bisa kita pasang pada device jaringan maksimal adalah 62
ip address, contoh:
Range IP Address :
192.168.0.1 - 192.168.0.62
Netmask :
255.255.255.192
Network :
192.168.0.0
Broadcast :
192.168.0.63
Classless
Inter-Domain Routing (CIDR) Seiring dengan perkembangan dunia
jaringan komputer yang cukup pesat, pembagian IP dengan menggunakan
kelas A, B, dan C mulai ditinggalkan karena masih menyisakan banyak
IP yang tidak digunakan. Selain mengurangi alokasi IP address, dengan
cara yang sama dapat digunakan untuk keperluan sebaliknya, yakni
menambah alokasi IP address. Contohnya kelas C yang secara teoritis
hanya mendukung 254 alamat tiap jaringan, akan tetapi dengan CIDR,
dapat menggunakan hingga 32766 alamat IP, yang seharusnya hanya
tersedia untuk alamat IP kelas B. CIDR merupakan cara alternatif baru
untuk merepresentasikan alamat IP dan subnet IP. CIDR disebut juga
Supernetting atau Prefix. Jika kita sebelumnya sudah membahas
mengenai IP Private, berikut tabel range IP address yang
dilalokasikan sebagai IP Private dengan system CIDR.
Alokasi IP Private
dengan system CIDR
CIDR biasanya
ditulis dengan tanda "/" setelah IP address, kemudian
diikuti dengan informasi jumlah bits yang dialokasikan sebagai
network-id, contoh 192.168.0.0/27. Jika Anda pernah melakukan
konfigurasi router Mikrotik, tentu Anda sudah familiar dengan format
IP seperti ini. Dari contoh subnet 192.168.0.0/27, maka dari 32 bits
IP address, 27 bits dialokasikan untuk network-id, tersisa 5 bits
untuk host-id. Jumlah IP address yang ada dalam subnet tersebut bisa
dihitung dengan rumus :
2 (32-x)
Dimana "x"
adalah nilai CIDR.
Contoh, untuk subnet
192.168.0.0/27 bisa dihitung sebagai berikut :
2 (32-27) = 2 (5)=
32 Nilai 32 adalah total IP address yang ada dalam subnet tersebut.
Dikurangi dengan network address dan broadcast address, maka IP yang
bisa dipasang pada perangkat jaringan ada 30 ip address.
Range IP Address :
192.168.0.1 - 192.168.0.30
Netmask :
255.255.255.224
Network :
192.168.0.0
Broadcast :
192.168.0.31
Perhitungan IP
address sebenarnya tidak harus dilakukan secara manual. Ada banyak
alat bantu untuk melakukan perhitungan IP address dan subnetting,
misalnya IP Subnet Calculator. Akan tetapi, ada baiknya kita tahu
bagaimana konsep IP address, sehingga dalam penerapan di jaringan,
kita bisa membuat sebuah jaringan yang benar - benar sehat dan ideal.
G. TEMUAN PERMASALAHAN
Belum ditemukan
permasalahan.
H. KESIMPULAN
IP address
adalah sebuah sistem pengalamatan unik setiap host yang terkoneksi ke
jaringan berbasis TCP/IP. IP Address terdiri dari dua versi, yaitu
IPv4 dan IPv6. Sebuah IP address versi 4 atau IPv4 terbentuk dari 32
binary bits. Dari 32 binary bits tersebut terbagi lagi menjadi 4
octet (1 octet = 8 bits).
I. REFRENSI
BLC TELKOM - KPLI KLATEN